Rumah Adat Joglo. Hakekatnya joglo adalah sebutan bagi rumah adat jawa tengah. Hal ini bisa dipahami karena rumah joglo, yang selama ini kita kenal sebagai ikon rumah.
Joglo sinom photo by 3dwarehouse. Jika melihat bangunan rumah joglo, maka akan ditemukan dua gunung yang dapat dilihat dari bentuk atap rumah joglo. Biasanya digunakan untuk aktivitas for…
Keunikan Yang Pertama Terlihat Dari Desain Atapnya.
Namun dalam perkembangannya, penyebutan kata juglo. Rumah adat joglo adalah salah satu rumah adat yang paling terkenal dari jawa tengah. Rumah adat yogyakarta joglo mungkin lebih sering didengar orang awam, daripada rumah adat yogyakarta bangsal kencono.
Dengan Arsitektur Yang Indah Dan
Rumah adat joglo rembang merupakan rumah adat yang memiliki atap bagian depan yang cukup rendah, yakni sekitar setinggi 1,8 sampai 2 meter saja. Biasanya digunakan untuk aktivitas for… Joglo adalah rumah tradisional masyarakat jawa atau daerah lain di indonesia yang terdiri atas 4 tiang utama.
Hakekatnya Joglo Adalah Sebutan Bagi Rumah Adat Jawa Tengah.
Rumah induk terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut: Rumah adat joglo terdiri dari 2 kata yaitu “tajung” dan kata “loro” artinya menggabungkan dua tanjung. Sementara untuk tajug sendiri adalah bentuk atap berbentuk piramida.
Selain Rumah Joglo, Sebetulnya Ada Beberapa Desain Rumah Adat Jawa Tengah Lainnya Yang Dikenal Dalam Budaya Masyarakat Suku Jawa, Yaitu Rumah Panggang Pe, Rumah Kampung, Rumah Limasan, Dan Rumah Tajug.
Pintu utamanya berada di tengah rumah 3. Rumah joglo terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan bentuk atap dan jumlah tiang penyangga. Hal ini bisa dipahami karena rumah joglo, yang selama ini kita kenal sebagai ikon rumah.
Ruang Ini Menunjukan Sikap Akrab Dan Terbuka.
Biasanya rumah adat joglo jawa terbuat dari kayu jati. Akan tetapi rumah joglo sebenarnya adalah rumah yang lazim dibuat oleh masyarakat khusunya jawa tengah dan jawa timur. Secara etimologis, kata joglo berasal dari dua kata, yaitu “ tajug ” dan “ loro” yang artinya penggabungan dua tajug atau dua gunung.
0 comments: